Tugas 3 Rekayasa Kebutuhan

 Maneuvering Characteristics Augmentation System (MCAS)

 

 

Film dokumenter Netflix baru, Downfall: The Case Against Boeing, memiliki kaitan dengan luka lama masyarakat Indonesia. Yakni jatuhnya pesawat Boeing 737 MAX milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT-610.

Peristiwa yang terjadi pada 2018 tersebut menewaskan seluruh penumpang dan awak pesawat. Memakan korban sebanyak 189 jiwa, ini adalah salah satu insiden paling mematikan dalam industri aviasi Indonesia.

Pengertian

 MCAS ini sendiri adalah salah satu fitur yang memproteksi pesawat dari manuver yang berbahaya, seperti mengangkat hidung pesawat terlalu tinggi, sehingga mengakibatkan stall.Fitur ini bekerja secara otomatis, meski pesawat terbang manual (autopilot mati), Flap (sirip tambahan di sayap) tidak menjulur keluar,berbelok terlalu tajam (miring).
 

Cara Kerja

Sistem MCAS akan menurunkan hidung pesawat dengan cara mengatur roda penyesuaian (trim) agar horizontal stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar, membuat hidung pesawat turun.
Sistem ini akan aktif saat:
  • Angle of attack besar
  • Autopilot off
  • Flap (sirip tambahan di sayap) tidak menjulur keluar
  • Berbelok terlalu tajam (miring).
 
 

MCAS akan menggerakkan horizontal stabilizer ke atas sebesar 0,27 derajat oer detik. Sudut terbesar yang bisa dibuat adalah 2,5 derajat yang membutuhkan waktu 9,26 detik.

Sistem ini baru akan non-aktif saat angle of attack mengecil, atau pilot meng-override (mengambil alih kendali) dengan cara manual trim.

 

Kelemahan

Terkait jatuhnya Pesawat Boeing 737 MCAS memang terlibat dalam kecelakaan tersebut. Menurut FAA ada kelemahan dalam MCAS ini. Pesawat butuh waktu yang lama untuk menormalkan sistem trim stabilizer, jika mikroprosesor gagal berfungsi.Seperti diketahui, software MCAS membuat trim stabilizer (sayap kecil di ekor pesawat) berputar untuk mengkompensasi dongakan hidung pesawat, membawanya kembali turun, sehingga mencegah stall (kehilangan daya angkat). Namun sebelumnya, komputer itu bekerja secara otomatis, pilot tidak dilatih untuk menanggulangi jika hidung pesawat terus-terusan dibuat turun. Walau Boeing telah mengajukan perbaikan software MCAS ke FAA, namun menurut FAA, jika mikroprosesor yang mengontrol MCAS itu mengalami kegagalan, maka waktu yang dibutuhkan trim stabilizer untuk kembali normal masih tergolong lama. Jika trim stabilizer butuh waktu lama untuk ke posisi normal, maka pilot juga butuh waktu lebih lama untuk mencegah pesawat stall

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tugas 2 Rekayasa Kebutuhan

Program Java : Membuat Game

Tugas 1 MPPL A